Barangsiapa Kukasihi, Ia Kutegor dan Kuhajar
BARANGSIAPA KUKASIHI, IA KUTEGOR DAN KUHAJAR
“Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!” Wahyu 3:19.
“Karena Kristus memberikan kesaksian yang menegur ini, akankah kita mengira bahwa Dia tidak memiliki kasih yang lembut kepada umat-Nya? Oh tidak! Dia yang telah mati untuk menebus manusia dari kematian, mengasihi kita dengan kasih ilahi, dan mereka yang Dia kasihi, ditegor-Nya. “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar.” Wahyu 3:19. Tetapi banyak yang tidak mau menerima pekabaran yang dengan belas kasihan, telah Surga kirimkan kepada mereka. Mereka tidak tahan untuk diberitahu tentang pengabaian tugas dan kesalahan mereka, sifat suka mementingkan diri mereka, tentang kesombongan dan cinta mereka pada dunia.
“Kita sedang hidup di saat yang paling penting dan genting dalam sejarah bumi ini. Kita sedang berada di tengah bahaya hari-hari terakhir. Peristiwa penting dan menakutkan ada di hadapan kita. Betapa perlunya bagi tiap-tiap orang yang benar-benar takut akan Tuhan dan mencintai hukum-Nya, harus merendahkan diri di hadapan-Nya, dan menderita dan berduka, dan mengakui dosa-dosa yang telah memisahkan Tuhan dari umat-Nya. Hal yang seharusnya menimbulkan kekhawatiran terbesar adalah bahwa kita tidak dapat lagi merasakan atau memahami kondisi kita, tidak dapat mengenali keadaan kita yang rendah, dan bahwa kita puas untuk tetap dalam keadaan yang sama. Kita harus lari kepada firman Tuhan dan berdoa, mencari Tuhan secara pribadi, dengan sungguh-sungguh, agar kita dapat menemukan-Nya. Kita harus menjadikan hal ini sebagai urusan utama kita.” –Testimony Treasures, jilid 1, hal. 332, 333.
Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah yang Kristus lakukan terhadap orang-orang yang dikasihi-Nya?
Apakah kita menyadari bahwa kita sedang hidup di hari-hari terakhir dalam sejarah manusia yang telah jatuh ke dalam dosa?
Apakah perlu bagi kita untuk berdoa secara pribadi dan sebagai satu jemaat, untuk memohon kepada Bapa Sorgawi, untuk mempersiapkan kita untuk menghadapi peperangan terakhir?