Bapa Akan Melihat Citra-Nya Pada Umat Tebusan
31 Desember 2022
BAPA AKAN MELIHAT CITRA-NYA PADA UMAT TEBUSAN
“Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Yohanes 17:25.
Di hadapan umat tebusan tampaklah kota suci itu. Yesus membuka lebar-lebar pintu-pintu gerbang mutiaranya dan bangsa-bangsa yang telah memelihara kebenaran masuk ke dalamnya. Di sana mereka memandang Firdaus Allah, tempat kediaman Adam sebelum ia berdosa. Kemudian suara itu, yang lebih merdu dari musik mana pun yang pernah didengar telinga fana, terdengar berkata, “Perjuanganmu telah berakhir.” “Mari, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.” (Matius 25:34).
Maka ketika itu digenapilah doa Juruselamat bagi murid-murid-Nya, “Ya Bapa, Aku mau supaya dimanapun Aku berada, mereka juga berada Bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku.” (Yohanes 17:24). “Tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.” (Yudas 24). Dalam mempersembahkan mereka yang telah dibeli dengan darahNya kepada Bapa, Kristus berkata, “Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.” (Ibrani. 2:13). “Yang Engkau telah berikan kepada-Ku, Aku telah menjaga mereka.” (Yohanes 17:12). Oh, betapa ajaibnya kasih yang menebus itu! Kesukaan besar saat itu bilamana Bapa, ketika melihat pada orang-orang yang sudah ditebus itu, akan melihat citra-Nya, perselisihan karena dosa telah dilenyapkan, kutukan dosa dibuangkan, dan sekali lagi manusia Kembali menjadi selaras dengan Ilahi.
Dengan kasih yang tak terkatakan, Yesus menyambut umat-Nya yang setia kepada “sukacita karena Tuhan.” (Nehemia 8:10). Kesukaan Juruselamat adalah dalam melihat jiwa-jiwa yang telah diselamatkan oleh penderitaan dan kehinaan-Nya ke dalam kerajaan kemuliaan. Dan yang ditebus itu akan turut mendapat bagian dalam kesukaan-Nya, sebagaimana mereka lihat di antara orang-orang yang diberkati, mereka yang telah dimenangkan kepada Kristus melalui doa-doa mereka, usaha-usaha mereka dan pengorbanan kasih mereka. Sementara mereka berkumpul di sekeliling takhta putih yang agung itu, kegembiraan yang tak terkatakan akan memenuhi hati mereka, pada waktu mereka memandang orang-orang yang telah mereka menangkan bagi Kristus, dan melihat bahwa seseorang telah memenangkan yang lain, dan juga masih yang lain lagi, semuanya dibawa ke surga yang teduh itu. Di sana mereka meletakkan mahkota mereka di kaki Yesus, dan memuji-muji Dia selama-lamanya. –The Great Controversy, hal. 646, 647.