Bagaimana Iman Menjadi Sempurna
26 Maret 2023
Bagaimana Iman Menjadi Sempurna
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Yakobus 2:17.
Pengusiran dosa adalah perbuatan jiwa itu sendiri. Dalam kebutuhannya yang besar, jiwa berseru meminta kekuatan dari dan di atas dirinya sendiri; dan melalui pekerjaan Roh Kudus, kekuatan pikiran yang lebih mulia dipenuhi dengan kekuatan untuk melepaskan diri dari belenggu dosa.
Ketika manusia menyerah kepada Kristus, pikirannya dikendalikan oleh hukum, tetapi hukum kerajaanlah yang memproklamirkan kebebasan bagi setiap tawanan. Hanya dengan menjadi satu dengan Kristus manusia dapat dibebaskan. Ketundukan pada kehendak Kristus berarti pemulihan kepada kedewasaan yang sempurna. Dosa dapat menang hanya dengan … menghancurkan kebebasan jiwa ini.
Apakah engkau menyadari keberdosaanmu? Apakah engkau telah membenci dosa? Maka ingatlah bahwa kebenaran Kristus adalah milikmu jika engkau mau menggenggamnya. Tidak bisakah engkau melihat fondasi yang kuat yang diletakkan di bawah kakimu ketika engkau menerima Kristus? Allah telah menerima persembahan Anak-Nya sebagai penebusan sempurna bagi dosa dunia.
Iman yang sejati, yang bersandar sepenuhnya pada Kristus, akan diwujudkan dengan ketaatan pada semua tuntutan Allah…. Di segala zaman ada saja orang-orang yang mengklaim hak perkenanan Allah bahkan disaat mereka mengabaikan sebagian dari perintah-Nya. Tetapi Kitab Suci menyatakan bahwa dengan perbuatan “iman menjadi sempurna” (Yakobus 2:22); dan bahwa, tanpa perbuatan ketaatan, iman pada hakekatnya adalah “mati.”
Setan percaya dan gemetar. Dia bekerja. Dia tahu waktunya singkat, dan dia telah turun dengan kekuatan besar untuk melakukan perbuatan jahatnya sesuai dengan keyakinannya. Tetapi orang-orang yang mengaku sebagai umat Allah malah tidak mendukung iman mereka melalui perbuatan mereka. Mereka percaya akan singkatnya waktu, namun menggenggam perkara-perkara dunia ini dengan penuh semangat seolah-olah dunia ini akan berdiri selama seribu tahun seperti sekarang ini.
Apakah engkau percaya bahwa akhir dari segala sesuatu sudah dekat, bahwa pemandangan sejarah bumi ini akan segera berakhir? Jika demikian, tunjukkan imanmu melalui perbuatanmu. Seorang manusia hendaknya menunjukkan semua iman yang dia miliki. –The Faith I Live By, hal. 91