Apa Arti Hidupmu?
24 Januari 2023
Apa Arti Hidupmu?
Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Lukas 12:23.
Hidup kita telah diberikan kepada kita oleh Allah, dan hidup kita bergantung pada-Nya, seperti daun bergantung pada dahan untuk bertahan hidup.
Hidup adalah pernyataan dari kasih Allah. Itu adalah talenta yang Allah telah percayakan untuk kita rawat, dan itu adalah talenta yang sangat mahal, bila dilihat dari sudut pengorbanan Anak Allah. Itu adalah ungkapan ekspresi kepemilikan Allah. Kita adalah milik-Nya melalui penciptaan, dan milik-Nya melalui penebusan. Kita memperoleh hidup kita dari Dia. Dia adalah Pencipta dan Sumber segala kehidupan. Dia adalah Pengarang dari kehidupan yang lebih tinggi yang Dia inginkan untuk dimiliki oleh makhluk-makhluk yang mau dibentuk seturut gambar-Nya.
Setiap orang harus merenung-renungkan pertanyaan serius ini, Apa arti hidup saya terhadap Allah dan sesama saya? Tidak ada orang yang hidup untuk dirinya sendiri. Tidak ada kehidupan yang hanya bernilai netral dalam hasil-hasilnya….
Setiap jiwa berkewajiban untuk menjalani kehidupan yang Kristiani. Kepribadian kita, talenta kita, waktu kita, pengaruh kita, kemampuan kita, semuanya diberikan kepada kita oleh Allah, dan haruslah dikembalikan kepada-Nya dalam pelayanan yang rela. Tujuan dan sasaran hidup bukanlah untuk mengamankan keuntungan-keuntungan fana yang sementara, melainkan untuk memastikan keuntungan-keuntungan kekal. Allah mengklaim kepemilikan jiwa, tubuh, dan kesanggupan-kesanggupanmu; karena Dia telah membelinya dengan darah-Nya yang berharga, dan semua itu adalah milik-Nya. Menahan diri dari Allah adalah perampokan…. Pertanyaan yang penting bagi kita adalah, Apakah hidup kita terjalin dengan kehidupan Yesus?
Apakah kehidupan Kristiani itu? Itu adalah kehidupan yang diselamatkan, kehidupan yang berpaling dari dunia dosa, dan melekat pada kehidupan Kristus.
Jika hidup kita tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah, maka Ketika Kristus datang dalam kemuliaan, kita pun akan tampil juga bersama Dia dalam kemuliaan. Dan selama di dunia ini kita akan memberikan kepada Allah segenap kemampuan kita yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita, dalam pelayanan yang disucikan.
Apa arti hidupmu? Engkau sedia harus menghadapi dan menjawab pertanyaan itu kapanpun juga. –The Faith I Live By, hal. 30