ALLAH DAN PERHENTIAN SABAT
PELAJARAN SEKOLAH SABAT KWARTAL KEDUA 2023 “DUNIA DI ZAMAN SEBELUM AIR BAH DAN KESEHATAN DI ZAMAN MODERN”
3
Sabat, 15 April 2023
Allah dan Perhentian Sabat
Allah dalam Bahasa Ibrani adalah Elohim dan memiliki arti “berkuasa.”
“Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” Kejadian 2:3.
“Dalam mendirikan jemaat-jemaat baru, para pendeta harus memberikan petunjuk yang hati-hati mengenai pemeliharaan Sabat yang tepat. Kita harus menjaga, agar jangan sampai praktik longgar yang berlaku di antara para pemelihara Minggu diikuti oleh orang-orang yang mengaku menjalankan hari perhentian suci Allah. Garis pemisah harus diperjelas dan dibedakan antara mereka yang memiliki tanda kerajaan Allah dengan orang-orang yang memiliki tanda kerajaan pemberontakan.” –Testimonies for the Church, jilid. 6, hal. 353.
“Tanda Sabat harus ditempatkan pada orang-orang yang memelihara hukum Allah. Sabat, jika dipelihara dalam semangat ketaatan sejati, akan menunjukkan bahwa semua perintah Allah harus dilakukan, ‘sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.’ (Keluaran 31:13).” –Medical Ministry, hal. 121.
MINGGU
Tujuan Sabat
- Apa yang Allah lakukan pada Sabat pertama dalam sejarah bumi? Mengapa Allah memerintahkan umat-Nya untuk memelihara Hari Sabat? Bagaimana hal ini berkaitan juga dengan keluarga?
Kejadian 2:1-3 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.. 2Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Ibrani 4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: “Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.”
Keluaran 20:8-11 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
“Sabat dan keluarga sama-sama dilembagakan di Eden, dan dalam tujuan Allah keduanya saling terkait tak terpisahkan. Pada hari ini, lebih dari hari lainnya, adalah dimungkinkan bagi kita untuk menjalani kehidupan Eden. Telah menjadi rencana Allah bagi anggota keluarga untuk bekerja dan belajar, dalam ibadah dan rekreasi, ayah sebagai imam rumah tangganya, dan ayah dan ibu sebagai guru dan pendamping anak-anak mereka. Tetapi akibat dosa, setelah mengubah kondisi kehidupan, juga sangat berdampat dalam menghalangi hubungan keluarga ini. Seringkali sang ayah hampir tidak melihat wajah anak-anaknya sepanjang minggu. Dia hampir sepenuhnya kehilangan kesempatan untuk berteman atau mengajar mereka. Tetapi kasih Allah telah membatasi tuntutan kerja keras ini. Selama Sabat Dia meletakkan tangan belas kasihan-Nya. Pada zaman-Nya sendiri Ia menyediakan bagi keluarga kesempatan untuk bersekutu dengan-Nya, dengan alam, dan dengan satu sama lain.
“Karena Sabat adalah peringatan kekuatan penciptaan, itu adalah hari di atas segala hari, ketika kita boleh mengenal Allah melalui karya-cipta-Nya. Dalam benak anak-anak, pemikiran tentang Sabat harus dikaitkan dengan keindahan alam. Berbahagialah keluarga yang dapat pergi ke tempat ibadah pada hari Sabat seperti Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke sinagog, melintasi ladang, menyusuri tepi danau, atau melalui kebun. Berbahagialah ayah dan ibu yang dapat mengajar anak-anak mereka firman Allah yang tertulis dengan ilustrasi dari halaman terbuka kitab alam; yang dapat berkumpul di bawah pepohonan hijau, di udara yang segar dan murni, untuk mempelajari firman dan menyanyikan pujian kepada Bapa yang di atas.” –Education, hal. 250, 251.
SENIN
- Menurut Yesus, untuk siapakah Sabat diciptakan? Apakah hari Allah (hari Tuhan) yang sebenarnya dimaksudkan?
Markus 2:27, 28 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, 28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”
Ibrani 4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
Wahyu 1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
“‘Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,’ demikian yang Yesus katakan. Lembaga yang Allah telah dirikan ini adalah demi keuntungan seluruh umat manusia ….
“Segala sesuatu telah diciptakan oleh Anak Allah. ‘Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah …. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.’ Yohanes 1:1-3. Dan karena Sabat adalah peringatan karya penciptaan, maka itu adalah tanda kasih dan kuasa Kristus.” –The Desire of Ages, hal. 288, 281.
“Untuk menjaga kesucian Sabat, kita tidak perlu mengurung diri di dalam tembok rumah atau gereja semata, ataupun menjauh dari pemandangan alam yang indah dan dari udara surga yang bebas dan menyegarkan. Kita tidak boleh membiarkan beban dan urusan bisnis mengalihkan pikiran kita pada Sabat Tuhan, yang telah Dia sucikan. Kita seharusnya tidak membiarkan pikiran kita memikirkan hal-hal yang bersifat duniawi. Tetapi pikiran tidak dapat disegarkan, dimeriahkan, dan diangkat dengan cara mengurung hampir semua jam Sabat di dalam tembok bangunan, atau mendengarkan khotbah yang panjang dan doa formal yang membosankan. Sabat Tuhan disalahgunakan jika dirayakan demikian. Tujuan yang ditetapkannya pun tidak akn tercapai. Sabat dibuat untuk manusia, untuk menjadi berkat baginya dengan memanggil pikirannya dari pekerjaan biasa sehari-hari kepada merenungkan kebaikan dan kemuliaan Tuhan…. Selama sebagian hari, semua harus memiliki kesempatan untuk berada di luar ruangan.” –Testimonies for the Church, jilid. 2, hal. 583.
SELASA
- Hari apa dalam seminggu yang Yehova nyatakan sebagai yang kudus? Hari apa yang bertentangan dengan ini?
Yesaya 58:13, 14 Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, 14 maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Kisah 20:7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam..
Yehezkiel 13:10 Oleh karena, ya sungguh karena mereka menyesatkan umat-Ku dengan mengatakan: Damai sejahtera!, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera–mereka itu mendirikan tembok dan lihat, mereka mengapurnya.
“Orang-orang Protestan sekarang mendesak agar kebangkitan Kristus pada hari Minggu dijadikan Sabat Kristen. Tetapi bukti Kitab Suci tidaklah mendukung ini. Tidak ada kehormatan seperti itu yang diberikan kepada hari itu (hari Minggu) oleh Kristus atau para rasul-Nya. Ketaatan Minggu sebagai institusi Kristen berawal dari ‘rahasia kedurhakaan’ (2 Tesalonika 2:7) yang, bahkan pada zaman Paulus, telah memulai pekerjaannya. Di mana dan kapan Tuhan mengadopsi anak kepausan ini? Alasan sah apakah yang dapat diberikan untuk suatu perubahan yang tidak disetujui oleh Kitab Suci?” –The Great Controversy, hal. 54.
“Gereja-gereja Protestan telah menerima Sabat palsu, yang adalah anak kepausan, dan meninggikannya di atas hari Allah yang kudus dan yang disucikan. Ini adalah tugas kita untuk menjelaskan kepada anak-anak kita bahwa hari pertama dalam seminggu bukanlah Sabat yang sebenarnya, dan bahwa pemeliharaannya, setelah terang datang kepada kita tentang apa itu Sabat yang sebenarnya, adalah kontradiksi yang jelas dari hukum Sabat Tuhan. Apakah anak-anak kita menerima dari para guru di sekolah umum ide-ide yang selaras dengan firman Tuhan? Apakah dosa masih dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap Allah? Apakah kepatuhan terhadap semua perintah Allah masih diajarkan sebagai awal dari segala hikmat? Kita menyekolahkan anak-anak kita ke sekolah Sabat agar mereka dididik tentang kebenaran, namun kemudian ketika mereka pergi ke sekolah sehari-hari, pelajaran yang mengandung kepalsuan diberikan kepada mereka untuk dipelajari. Hal-hal ini membingungkan pikiran, dan seharusnya tidak demikian; karena jika kaum muda menerima ide-ide yang memutarbalikkan kebenaran, bagaimana mereka dapat melawan pengaruh pendidikan ini?” –Testimonies for the Church, jilid. 6, hal. 193.
RABU
Pemelihara Sabat Bukan Yahudi
- Bukti Alkitab apa yang menunjukkan bahwa perintah untuk menguduskan hari Sabat mencakup baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi? Apakah yang tetap dipelihara oleh semua orang yang diselamatkan dan dipilih pada hari-hari terakhir?
Yesaya 56:2-8 Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya: yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat. 3 Janganlah orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN berkata: “Sudah tentu TUHAN hendak memisahkan aku dari pada umat-Nya”; dan janganlah orang kebiri berkata: “Sesungguhnya, aku ini pohon yang kering.” 4 Sebab beginilah firman TUHAN: “Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, 5 kepada mereka akan Kuberikan dalam rumah-Ku dan di lingkungan tembok-tembok kediaman-Ku suatu tanda peringatan dan nama–itu lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan perempuan–,suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan kepada mereka. 6 Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, 7 mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. 8 Demikianlah firman Tuhan ALLAH yang menghimpun orang-orang Israel yang terbuang: Aku akan menghimpunkan orang kepadanya lagi sebagai tambahan kepada orang-orangnya yang telah terhimpun.”
Kisah 17:2-4 Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci. 3 Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: “Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu.” 4 Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.
Wahyu 12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
“Kata-kata ini berlaku di zaman Kekristenan, seperti yang ditunjukkan oleh konteksnya: ‘Demikianlah firman Tuhan ALLAH yang menghimpun orang-orang Israel yang terbuang: Aku akan menghimpunkan orang kepadanya lagi sebagai tambahan kepada orang-orangnya yang telah terhimpun.’ Yesaya 56:8. Di sini diramalkan pengumpulan orang-orang bukan Yahudi oleh Injil. Dan atas barangsiapa yang kemudian menghormati Sabat, sebuah berkat diucapkan. Dengan demikian kewajiban hukum keempat meluas melampaui penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus, hingga saat hamba-hamba-Nya harus memberitakan kepada semua bangsa tentang pekabaran kabar gembira ini.” –The Great Controversy, hal. 451.
“Ada yang berpendapat bahwa Sabat hanya diberikan untuk orang Yahudi; tetapi Tuhan tidak pernah mengatakan ini. Dia memberlakukan Sabat untuk umat-Nya Israel sebagai kepercayaan suci; tetapi kenyataan bahwa gurun Sinai, dan bukannya Palestina (ataupun Israel), adalah tempat yang dipilih oleh-Nya untuk mewartakan hukum-Nya, mengungkapkan bahwa Dia menginginkannya untuk berlaku bagi seluruh umat manusia. Hukum sepuluh perintah ini adalah sama tuanya dengan penciptaan bumi. Oleh karena itu lembaga Sabat tidak memiliki hubungan khusus dengan orang Yahudi, melebihi dari semua makhluk ciptaan lainnya. Allah telah membuat pemeliharaan Sabat sebagai yang wajib atas semua manusia. ‘Hari Sabat,’ dinyatakan dengan jelas, telah ‘diciptakan untuk manusia.’ Oleh karena itu, biarlah setiap orang yang berada dalam bahaya tertipu dalam hal ini dapat memperhatikan Firman Tuhan lebih daripada pernyataan manusia.” –Lift Him Up, hal. 53.
KAMIS
- Sebagai tanda apakah Sabat itu, dan bagaimana itu memberikan kesehatan kepada orang yang memeliharanya? Juga, bagaimana bisa terlihat bahwa Sabat adalah meterai hukum Tuhan?
Keluaran 31:13, 17 “Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan (tanda) antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.…. 17Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.”
Yehezkiel 20:11, 12, 20 Di sana Aku memberikan kepada mereka ketetapan-ketetapan-Ku dan memberitahukan peraturan-peraturan-Ku, dan manusia yang melakukannya, akan hidup. 12 Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan (tanda) di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.…. 20kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan (tanda) di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.
Yesaya 8:16 Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku..
“Tuhan memerintahkan melalui nabi yang sama: Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku.’ Yesaya 8:16. Meterai hukum Allah ditemukan dalam perintah keempat. Dari semua sepuluh, hanya hukum ini yang menunjukkan nama dan gelar Pemberi Hukum itu. Hukum ini menyatakan Dia sebagai Pencipta langit dan bumi, dan dengan demikian menunjukkan klaim-Nya untuk dihormmti dan disembah di atas segalanya. Selain dari ajaran ini, tidak ada yang lain yang terdapat dalam Sepuluh Perintah yang menunjukkan dengan otoritas siapa hukum itu telah dibuat. Ketika Sabat diubah oleh kekuasaan kepausan, meterai pun diambil dari hukum ini. Murid-murid Yesus dipanggil untuk memulihkannya dengan meninggikan Sabat hukum keempat ini ke posisinya yang benar sebagai tug peringatan Sang Pencipta dan tanda otoritas-Nya.” –The Great Controversy, hal. 452.
“Nilai Sabat sebagai sarana pendidikan sungguh tiada taranya. Apa pun yang Tuhan klaim dari kita, Dia kembalikan lagi, dengan diperkaya dan dipertambahkan, diubah rupa, dengan kemuliaan-Nya sendiri. Persepuluhan yang Ia mintakan dari Israel dikhususkan untuk dipelihara di antara manusia, dalam keindahannya yang mulia, pola bait suci-Nya di surga, tanda kehadiran-Nya di bumi. Jadi bagian dari waktu kita yang Dia minta diberikan kembali kepada kita, dengan mencantumkan nama dan meterai-Nya. ‘Itu adalah sebuah tanda,’ Dia berkata, ‘antara Aku dan kamu;… agar kamu mengetahui bahwa Akulah Tuhan;’ Sebab ‘enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.’ Keluaran 31:13; 20:11. Sabat adalah tanda kekuatan kuasa penciptaan dan penebusan; itu menunjuk kepada Tuhan sebagai sumber kehidupan dan pengetahuan; itu mengingatkan tentang kemuliaan manusia pada Zaman awal Penciptaan, dan dengan demikian menjadi saksi tujuan Allah untuk menciptakan kembali kita menurut gambar-Nya sendiri.” –Education, hal. 250.
JUMAT
Teladan Yesus, Para Rasul, dan Para Perempuan Saleh
- Mengikuti teladan Kristus, para rasul, dan para wanita saleh, buatlah daftar beberapa kegiatan yang merupakan berkat besar pada hari Sabat yang suci.
Lukas 4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Markus 1:29-31 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. 30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. 31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
Kisah 16:13; 18:24, 26 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.…. 18:24Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.…. 26Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah..
“Ada pekerjaan lain yang harus mendapat perhatian pada hari persiapan. Pada hari ini semua perbedaan antara saudara, baik dalam keluarga maupun dalam gereja, harus disingkirkan. Hendaknya segala kepahitan dan marah dan kedengkian dikeluarkan dari jiwa. Dengan roh kerendahan hati, ‘hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.’ Yakobus 5:16.
“Sebelum Sabat dimulai, pikiran serta tubuh harus ditarik dari urusan duniawi. Tuhan telah menetapkan Sabat-Nya pada akhir dari enam hari kerja, agar manusia dapat berhenti dan merenung-renungkan apa yang telah mereka peroleh selama seminggu sebagai persiapan untuk kerajaan yang murni yang tidak menerima pelanggar. Kita harus setiap Sabat memperhitungkan dengan jiwa kita untuk melihat apakah minggu yang telah berakhir telah membawa keuntungan atau kerugian dalam hal kerohanian.
“Menguduskan Sabat bagi Tuhan, berarti keselamatan kekal. Tuhan telah berfirman: ‘Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati.’ 1 Samuel 2:30.” –Testimonies for the Church, jilid. 6, hal. 356.
“Setiap orang harus merasa bahwa dia memiliki peran bagiannya untuk membuat pertemuan Sabat menarik. Engkau tidak boleh berkumpul hanya sekedar rupa saja, melainkan menjadikannya sebagai sarana untuk bertukar pikiran, untuk bekal dan berbagi pengalaman sehari-harimu, untuk mengungkapkan rasa syukur, untuk mengungkapkan keinginan tulusmu untuk dapat menerima pencerahan ilahi, agar engkau dapat mengenal Allah, dan Yesus Kristus, yang telah Dia utus. Berkomunikasi bersama sehubungan dengan Kristus akan memperkuat jiwa untuk pencobaan dan konflik hidup. Jangan pernah berpikir bahwa engkau bisa menjadi orang Kristen dan menarik dirimu ke dalam dirimu sendiri. Tiap-tiap manusia adalah bagian dari jaring besar kemanusiaan, dan pengalaman masing-masing orang akan berkaitan dengan pengalaman rekan-rekannya….
“Sekolah Sabat dan pertemuan ibadah hanya menempati sebagian Sabat. Porsi yang tersisa untuk keluarga dapat dijadikan waktu yang paling sakral dan berharga dari seluruh jam pada hari Sabat. Sebagian besar dari waktu ini harus dihabiskan orang tua bersama anak-anak mereka. Di banyak keluarga, anak-anak yang lebih kecil dibiarkan sendirian untuk mencari hiburan sesukanya. Ditinggal sendirian, anak-anak segera menjadi gelisah dan mulai bermain atau terlibat dalam semacam kenakalan. Jadi Sabat tidak memiliki makna yang suci bagi mereka.
“Dalam cuaca yang menyenangkan biarkan orang tua berjalan bersama anak-anak mereka di ladang dan kebun. Di tengah keindahan alam, beri tahu mereka alasan didirikannya Sabat. Jelaskan kepada mereka karya agung penciptaan Tuhan. Beri tahu mereka bahwa ketika bumi berasal dari tangan-Nya, bumi itu suci dan indah. Setiap bunga, setiap semak, setiap pohon menjawab tujuan Penciptanya. Segala sesuatu yang menjadi tumpuan mata indah dan memenuhi pikiran dengan pikiran tentang kasih Allah. Setiap suara adalah musik yang selaras dengan suara Allah. Tunjukkan bahwa dosalah yang merusak karya Allah yang sempurna; bahwa duri dan onak, kesedihan dan rasa sakit dan kematian, semuanya itu adalah hasil dari ketidaktaatan kepada Allah. Ajaklah mereka melihat bagaimana bumi, meskipun dirusak oleh kutukan dosa, masih mengungkapkan kebaikan Allah. Ladang yang hijau, pohon-pohon tinggi, sinar matahari yang gembira, awan, embun, keheningan malam yang khusyuk, kemuliaan langit berbintang, dan bulan dalam keindahannya, semuanya menjadi saksi tentang Sang Pencipta. Tidak setetes hujan pun turun, tidak seberkas cahaya pun yang terpancar di dunia kita yang tidak berterima kasih ini, selain menjadi saksi kesabaran dan kasih Allah.” –Testimonies for the Church, jilid. 6, hal. 362, 358.
SABAT
- Hari apa yang Yesus dan Bapa pelihara sebagai yang kudus ketika Yesus mati di kayu salib? Di langit dan bumi yang baru, pada hari istimewa apakah umat tebusan berkumpul untuk menyembah Tuhan?
Yohanes 19:31-33 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib–sebab Sabat itu adalah hari yang besar–maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. 32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; 33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
Lukas 23:54-56 Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai. 55Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan .56Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur; Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat.
Yesaya 66:22, 23 Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. 23 Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.
“Pada mula pertama Bapa dan Anak telah berhenti dari segala pekerjaan-Nya pada hari Sabat setelah menyelesaikan pekerjaan penciptaan. “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya” (Kej. 2:1), Khalik dan semua makhluk surga bergembira merenungkan peristiwa yang mulia ini. “Pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai.” Ayub 38:7. Sekarang Yesus beristirahat dari pekerjaan penebusan, dan meskipun ada kesedihan di antara mereka yang mengasihi Dia di bumi ini, namun ada kesukaan di surga. Sungguh mulia pada pemandangan makhluk-makhluk surga janji tentang masa depan itu. Suatu ciptaan yang dipulihkan, suatu bangsa yang ditebus, yang setelah mengalahkan dosa tidak pernah lagi dapat jatuh, hal ini, hasil yang mengalir dari pekerjaan Kristus yang sudah selesai, dilihat oleh malaikat-malaikat. Dengan peristiwa inilah hari ketika Yesus beristirahat di- hubungkan selama-lamanya. Karena “segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan” dan “segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya.” Ulangan 32:4; Pengkhotbah 3:14. Bila akan ada suatu “waktu pemu’;han segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu” (Kisah 3:21), penciptaan Sabat, yakni hari ketika Yesus beristirahat di kubur Yusuf, akan senantiasa menjadi hari perhentian dan kesukaan. Surga dan bumi akan bersatu dalam puji-pujian, sebagaimana “Sabat berganti kepada Sabat” (Yesaya 66:23) bangsa-bangsa yang diselamatkan akan tunduk menyembah Allah dan Anak Domba dengan kegirangan.” –The Desire of Ages, hal. 769.
“Kepada saya diperlihatkan bahwa hukum Allah akan tetap teguh selama-lamanya, dan ada di bumi yang baru sampai selama-lamanya…. Saya melihat bahwa Sabat tidak akan pernah hilang; melainkan, orang-orang kudus yang telah ditebus, dan semua bala tentara malaikat, akan merayakannya untuk menghormati Sang Pencipta yang agung sampai selama-lamanya.” –Early Writings, hal. 217.
Untuk Pelajaran Tambahan
“Pada hari Jumat biarlah persiapan Sabat diselesaikan. Pastikan semua pakaian sudah siap dan semua masakan sudah selesai. Hendaknya sepatu telah disemir dan sudah selesai mandi. Hal ini dapat dilakukan, jika engkau menjadikannya suatu aturan. Sabat tidak disediakan untuk memperbaiki pakaian, untuk memasak makanan, atau untuk mencari kesenangan duniawi, atau untuk mengerjakan pekerjaan duniawi lainnya. Sebelum matahari terbenam biarlah semua pekerjaan sehari-hari dikesampingkan dan semua surat kabar dan majalah duniawi disingkirkan dahulu. Para orang tua, jelaskan pekerjaanmu dan tujuannya kepada anak-anakmu, dan biarkan mereka ikut serta dalam persiapanmu untuk memelihara Sabat sesuai dengan perintah itu.
“Kita harus dengan hati-hati menjaga ujung-ujung (awal dan akhir) dari Hari Sabat. Ingatlah bahwa setiap saatnya harus dikuduskan sebagai waktu yang suci. Sedapat mungkin, majikan harus memberi pekerja mereka bebas jam kerja khusus pada hari Jumat, dari tengah hari, sampai permulaan Sabat. Beri mereka waktu untuk persiapan, agar mereka dapat menyambut hari Tuhan dengan ketenangan pikiran. Dengan jalan berbuat demikian itu, maka engkau tidak akan menderita kerugian apapun, bahkan sekalipun dalam hal-hal yang bersifat sementara.” –Testimonies for the Church, jilid. 6, hal. 355, 356.
* * *