Alam Berbicara Tentang Allah

19 Januari 2023

ALAM BERBICARA TENTANG ALLAH

Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Lukas 12:27.

Dalam kesempurnaan aslinya, semua benda ciptaan adalah ungkapan dari pemikiran Allah. Bagi Adam dan Hawa di alam Eden mereka penuh dengan pengetahuan tentang Allah, penuh dengan petunjuk ilahi. Kebijaksanaan berbicara kepada mata dan diterima ke dalam hati; karena mereka bersekutu dengan Allah dalam karya ciptaan-Nya…. Bumi sekarang telah dirusak dan dikotori oleh dosa. Namun, bahkan dalam keadaannya yang telah rusak pun, masih banyak hal indah yang tersisa.

Mengapa Bapa surgawi kita tidak melapisi bumi dengan warna coklat atau abu-abu? Dia memilih warna yang paling menenangkan, yang paling bisa diterima indra. Betapa menyemangati hati dan menyegarkan semangat yang lelah untuk memandang bumi, terbalut hamparan tumbuhan hijau yang melingkupinya!… Setiap pucuk rumput, setiap kuncup yang mekar dan bunga yang mekar, adalah tanda kasih Allah, dan mengajar kita tentang pelajaran iman dan kepercayaan kepada-Nya.

Keindahan alam aadalah bagai lidah yang berbicara kepada kita tanpa henti. Hati yang terbuka dapat terkesan dengan kasih dan kemuliaan Allah, seperti terlihat dalam karya tangan-Nya. Telinga yang mau mendengarkannya dapat mendengar dan memahami komunikasi Allah melalui hal-hal alam. Ada pelajaran di bawah sinar matahari, dan di berbagai benda-benda alam yang telah Allah hadirkan untuk kita lihat. Ladang yang hijau, pepohonan yang tinggi, kuncup dan mekarnya bunga, awan yang beriringan, hujan yang turun, sungai yang berceloteh riuh, juga matahari, bulan, dan bintang di langit—semuanya mengundang perhatian dan perenungan kita.

Bagi engkau yang berkeluh-kesah demi kemegahan buatan yang hanya dapat dibeli dengan kekayaan, untuk lukisan, perabot, dan pakaian yang mahal, dengarkanlah suara Guru ilahi. Dia sedang mengarahkanmu kepada bunga-bunga yang di ladang, dengan keindahan desain sederhana yang tidak dapat ditandingi oleh keahlian manusia.

Dia adalah pencinta keindahan, dan di atas segala hal apapun yang menarik secara lahiriah, keindahan tabiatlah yang lebih dicintainya; Dia ingin kita memupuk kemurnian dan kesederhanaan tabiat, bagai keanggunan bunga yang tenang. –The Faith I Live By, hal. 25.

Leave a Reply

  Subscribe To Newsletter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Keep up to date with the latest news, articles and weekly Sabbath School Lessons. In order to subscribe please provide us with your contact details bellow.

Note: We hate spam emails and we will never share your details with anyone else.

×