AKHIR DARI PELAYANAN DI BAIT SUCI YANG DI BUMI
PELAJARAN SEKOLAH SABAT Tahun 2022 semester kedua “Pertolongan Dari Bait Suci”
20
SABAT, 12 November 2022
AKHIR DARI PELAYANAN DI BAIT SUCI YANG DI BUMI
“Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka (belum dinyatakan), selama kemah yang pertama itu masih ada.” Ibrani 9:8.
“Perkataan Kristus kepada para imam dan penghulu, “Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi,” (Matius 23:38) telah menimbulkan ketakutan dalam hati mereka. Mereka pura-pura bersikap acuh tak acuh, tetapi pertanyaan itu tetap timbul dalam pikiran mereka, dan bertanya-tanya tentang apa gerangan makna perkataan ini. Suatu bahaya yang tidak kelihatan tampaknya sedang mengancam mereka. Mungkinkah bait suci yang mulia, yang menjadi kemuliaan bangsa, tidak lama lagi akan menjadi timbunan puing? … Ketika perhatian Kristus tertarik atas keindahan bait suci itu, apakah gerangan pikiran yang tidak terucapkan dari Dia yang ditolak itu? Pemandangan di hadapan-Nya sungguh indah, tetapi, dengan penuh kesedihan, Ia mengatakan, Aku melihat semuanya. Bangunan itu memang ajaib. Engkau menunjuk pada tembok ini sebagai sesuatu yang tampaknya tidak dapat dibinasakan; tetapi dengarkan perkataan-Ku, akan datang harinya dimana ‘tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.’ (Lukas 21:6).” –The Desire of Ages, hal. 627.
Minggu
1. Apakah yang Yesus lihat ketika Dia memasuki bait suci sesaat sebelum Paskah? Bagaimana Dia bereaksi terhadap penodaan tempat yang kudus ini?
Yohanes 2:13-15 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 14Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
“Banyak sekali korban-korban dipersembahkan pada waktu pesta Paskah itu, dan angka penjualan di Bait Suci pun sangatlah besar. Kegaduhan yang ditimbulkannya menunjukkan perdagangan hewan yang ribut gantinya kekudusan Bait Suci Allah. Di sana dapat didengar tawar menawar yang ramai, lenguh lembu, embik kambing domba, dengkur burung merpati, bercampur baur dengan dencing mata uang dan pertengkaran yang disertai kemarahan. Demikian besarnya kekacauan itu sehingga orang-orang yang berbakti terganggu dan ucapan yang ditujukan kepada Allah telah tenggelam dalam kegaduhan yang memenuhi Bait Suci itu. Orang Yahudi sangat bangga akan kesalehan mereka. Mereka bersukacita atas Bait Suci itu, dan menganggap sebagai hujat sesuatu ucapan yang menjelekkannya; mereka sangat keras dalam pelaksanaan upacara-upacara yang berhubungan dengan Bait Suci itu; akan tetapi loba akan uang sudah mengalahkan ketelitian mereka. Mereka hampir tidak sadar lagi akan betapa jauhnya mereka telah menyimpang dari maksud semula segala upacara yang telah ditetapkan Allah sendiri itu….
“Waktu Yesus masuk ke dalam Bait Suci itu, diperhatikan-Nya-lah seluruh peristiwa itu. Dilihat-Nya transaksi yang tidak adil itu. Dilihat-Nya duka orang miskin, yang mempercayai bahwa tanpa pencurahan darah, tidak akan ada ampunan untuk dosa-dosa mereka. Dilihat-Nya pelataran Bait Suci-Nya itu yang telah dijadikan suatu tempat perdagangan yang najis. Halaman yang suci itu telah menjadi suatu pasar yang hiruk pikuk.” –The Desire of Ages, hal. 155, 157.
Senin
PEMBERSIHAN KAABAH
2. Apakah rencana Tuhan untuk rumah-Nya yang di bumi itu? Namun, untuk apa itu dikurangi?
Matius 21:13 dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”
Yesaya 56:7 mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.
“Kekacauan itu pun terdiam. Bunyi perdagangan dan tawar menawar telah berhenti. Perasaan kagum menguasai himpunan itu. Rasanya mereka bagai didakwa di hadapan meja pengadilan Allah untuk memberi jawab atas segala perbuatan mereka. Ketika memandang kepada Kristus, mereka melihat Keilahian memancar dari jubah kemanusiaan. Yang Mahabesar dari surga sedang berdiri sebagai Hakim yang akan berdiri kelak di akhirat, meski ketika itu belum dikelilingi dengan kemuliaan yang kelak akan menyertai Dia, namun kuasa yang sama untuk membaca jiwa itu nyatalah. Mata-Nya menatap orang banyak itu, dan memperhatikan tiap-tiap orang. Perawakan-Nya nampaknya lebih tinggi di antara mereka dengan keagungan yang penuh kuasa dan cahaya Ilahi yang menerangi wajah-Nya. Ia berbicara, dan suara-Nya yang terang dan nyaring itu — yang adalah suara yang pernah berbicara di atas Gunung Sinai ketika mengumumkan Hukum yang dilanggar oleh imam-imam dan penghulu-penghulu dahulu — kini terdengar menggema memenuhi segala kubah Bait Suci itu: ‘Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.’ (Yohanes 2:16).” –The Desire of Ages, hal. 158.
Selasa
3. Ketika Yesus mati di kayu salib, apa yang terjadi dengan tabir yang memisahkan bilik suci dari bilik maha suci di dalam kaabah? Apakah maksud dari peristiwa yang tidak dapat terjelaskan secara ilmiah ini?
Matius 27:50,51 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. 51Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah.
Keluaran 26:31-33 Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun. 32Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak. 33Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.
“Ketika seruan yang nyaring “Sudah selesai,” keluar dari bibir Kristus, imam-imam sedang mengadakan upacara dalam bait suci. Itulah saatnya korban petang. Anak domba yang melambangkan Kristus telah dibawa untuk disembelih….
“Semuanya diliputi ketakutan dan kekacauan. Imam hampir akan menyembelih korban, tetapi pisau jatuh dari tangannya yang lemah, dan anak domba pun terlepaslah. Upacara bayangan telah bertemu dengan yang dibayangkannya dalam kematian Anak Allah. Korban yang besar telah diadakan.” –The Desire of Ages, hal. 756, 757.
Rabu
NUBUATAN TENTANG AKHIR DARI SISTEM PERSEMBAHAN KORBAN
4. Menurut nubuatan, apakah yang akan terjadi di pertengahan minggu terakhir dari tujuh puluh minggu?
Daniel 9:27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.
Ibrani 10:8-10 Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” — meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat —. 9Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. 10Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
1 Raja-Raja 9:6-8 Tetapi jika kamu ini dan anak-anakmu berbalik dari pada-Ku dan tidak berpegang pada segala perintah dan ketetapan-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, 7maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku itu, akan Kubuang dari hadapan-Ku, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa. 8Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap orang yang lewat akan tertegun, bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini?
Mikha 3:12 Sebab itu oleh karena kamu maka Sion akan dibajak seperti ladang, dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing, dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan.
“Pengaruh orang-orang berpengaruh ini menghasilkan reaksi di benak orang-orang. Kemudian para tetua bersatu memprotes keputusan para imam mengenai nasib Yeremia. Mereka mengutip kasus Mikha, yang menubuatkan penghakiman atas Yerusalem, dengan mengatakan: ‘Sion akan dibajak seperti ladang, dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing, dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan.’ (Mikha 3:12). Dan merekapun mengajukan pertanyaan ini: ‘Apakah Hizkia, raja Yehuda, beserta segenap Yehuda membunuh dia? Tidakkah ia takut akan TUHAN, sehingga ia memohon belas kasihan TUHAN, agar TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas mereka? Dan kita, maukah kita mendatangkan malapetaka yang begitu besar atas diri kita sendiri?’ (Yeremia 26:19).” –Testimonies for the Church, jilid 4, hal. 168.
“Mereka [para murid] akan melihat Yerusalem dihancurkan, bait suci dirobohkan, dan pelayanan peribadatannya berakhir, dan Israel tersebar ke segala negeri, bagai bangkai kapal karam yang pecah terhempas di pantai terpencil.” –Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 120.
Kamis
5. Kenyataannya, apakah yang terjadi tepat pada waktu yang telah dinubuatkan itu? Setelah perang orang Yahudi dengan Roma, apa yang terjadi dengan kota dan bait suci itu?
Daniel 9:26 Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.
Matius 27:54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.”
“Apabila tiba waktunya Yerusalem dibinasakan dan bait suci dihancurkan berkeping-keping, ribuan orang Yahudi akan diperdagangkan sebagai budak di negeri-negeri kafir. Mereka tersebar di antara bangsa-bangsa bagaikan kapal karam yang pecah yang terhempas di tepi pantai. Selama seribu delapan ratus tahun lamanya orang-orang Yahudi mengembara dari satu negeri ke negeri yang lain di seluruh muka bumi dan mereka tidak lagi memiliki hak untuk mengangkat martabat mereka kembali sebagai suatu bangsa. Difitnah, dibenci, dianiaya, mereka telah mewariskan penderitaan dari abad ke abad.” –The Acts of the Apostles, hal. 379.
“Kristus sebenarnya hendak menyingkirkan nasib malang bangsa Yahudi itu jika saja orang banyak itu mau menerima Dia. Tetapi iri hati dan kecemburuan menjadikan mereka tidak dapat didamaikan. Mereka menetapkan bahwa mereka tidak akan menerima Yesus orang Nazaret sebagai Mesias. Mereka menolak Terang dunia itu, dan sejak saat itu kehidupan mereka dikelilingi dengan kegelapan bagai kegelapan tengah malam. Nasib malang yang memang telah diramalkan akhirnya benar-benar menimpa bangsa Yahudi itu. Hawa nafsu mereka yang dahsyat, dan yang tak terkendali, telah mengakibatkan keruntuhan mereka. Dalam amarah yang buta mereka saling membinasakan. Kesombongan mereka yang suka memberontak dan keras kepala, menyebabkan kemarahan bangsa Roma yang menjajah tambah menindas mereka. Yerusalem dibinasakan, bait suci dihancurkan, dan tempatnya dibajak seperti sebuah ladang. Anak-anak Yehuda tewas oleh keadaan kematian yang paling mengerikan. Berjuta-juta dijual untuk bekerja sebagai budak di negeri-negeri orang kafir.” –Prophets and Kings, hal. 712, 713.
Jumat
6. Pekabaran Yesus tentang Kaabah yang di Bumi
Apakah yang Yesus katakan dua kali tentang bait suci dan peribadatan yang dilakukan di sana?
Yohanes 4:21,23,24 Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 22Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. 23Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. 24Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Matius 24:1,2 Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. 2Ia berkata kepada mereka: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
“Balok-balok batu pualam putih dengan ukuran yang luar biasa telah didatangkan dari Roma untuk keperluan ini, yang membentuk sebagian strukturnya. Dan mengenai hal ini murid-murid itu telah menarik perhatian Guru mereka dengan berkata ‘Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!’ (Markus 13:1).
“Yesus memberi jawaban yang sungguh-sungguh dan mengejutkan ke-pada pertanyaan ini, ‘Sesungguhnya tidak ada satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.’ (Matius 24:2,3)…. Yesus memberitahukan kepada murid-murid yang mendengarkan-Nya itu penghukuman yang akan berlaku atas bangsa Israel yang murtad, dan terutama hukuman pembalasan yang akan terjadi atas mereka sebagai akibat dari penolakan dan penyaliban Mesias. Tanda-tanda yang tidak akan salah itu akan mendahului klimaks yang mengerikan itu. Saat yang menakutkan itu akan datang tiba-tiba dan segera. Dan Juruselamat mengamarkan pengikut-pengikut-Nya, ‘Jadi apabila kamu melihat pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh Nabi Daniel — para pembaca hendaklah memperhatikannya — maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.’ Matius 24:15, 16; Lukas 21:20, 21.” –The Great Controversy, hal. 24, 26.
Sabat
7. Meskipun bait di Yerusalem tidak lagi memiliki arti apa pun, apakah yang benar dengan bait suci surgawi?
Ibrani 9:8; 8:1,2 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada. …. 8:1Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, 2dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.
“Jalan menuju bilik yang maha suci sudah terbuka lebar. Suatu jalan baru dan hidup telah tersedia bagi semua orang. Tidak perlu lagi manusia berdosa yang bersusah itu menantikan kedatangan imam besar. Sejak saat itu Juruselamat harus mengadakan tugas sebagai imam dan pembela di surga. Hal itu seolah-olah suara yang hidup yang telah berbicara kepada orang-orang yang berbakti. Sekarang segala korban dan persembahan karena dosa sudah berakhir. Anak Allah sudah datang sesuai dengan sabda-Nya, ‘Sungguh. Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.’ Dengan ‘membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.’ Ibrani 10:7; 9:12.” –The Desire of Ages, hal. 757.
Yesus Meraih Kemenangan di atas Salib
“Kristus tidak menyerahkan hidup-Nya sampai Ia telah selesai melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepada-Nya, dan dengan napas perpisahan-Nya Ia berseru, ‘Sudah selesai.’ Yohanes 19:30. Pertempuran telah dimenangkan. Tangan kanan-Nya yang suci telah mendapatkan kemenangan bagi-Nya. Sebagai pemenang la menancapkan panji-Nya pada ketinggian abadi. Bukankah ada kegembiraan di antara malaikat-malaikat? Segenap surga menang dalam kemenangan Juruselamat. Setan telah dikalahkan, dan mengetahui bahwa kerajaannya telah berakhir.” –The Desire of Ages, hal. 757.
Selamat hari Sabat. TYM