Ajarkan Kepatuhan
13 September 2022
AJARKAN KEPATUHAN
“Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku. Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.” Amsal 4:5, 6.
“… Saya diperlihatkan beberapa bahaya dari kaum muda. Setan sedang mengendalikan pikiran orang-orang muda dan berupaya menyesatkan kaki mereka yang tidak berpengalaman. Mereka tidak menyadari perangkapnya, dan di masa-masa yang berbahaya ini orang tua harus sadar dan bekerja dengan kerja keras dan ketekunan untuk menutup jalan masuk pertama dari musuh. Mereka harus mengajar anak-anak mereka ketika mereka pergi keluar dan ketika mereka masuk, ketika mereka bangun, dan ketika mereka duduk, membacakannya baris demi baris, aturan demi aturan, sedikit disini dan sedikit disana.
“Pekerjaan ibu bermula sejak anak di masa bayi. Dia harus menundukkan keinginan dan temperamen anaknya, dan membuatnya takluk, mengajarinya untuk patuh. Saat anak bertambah besar, jangan bersantai. Setiap ibu harus meluangkan waktu untuk bernalar dengan anak-anaknya, untuk memperbaiki kesalahan mereka, dan dengan sabar mengajari mereka jalan yang benar. Orang tua Kristen harus tahu bahwa mereka sedang mengajar dan menyesuaikan anak-anak mereka untuk menjadi anak-anak Allah. Seluruh pengalaman keagamaan anak dipengaruhi oleh petunjuk-petunjuk yang diberikan kepada mereka, dan pada masa kanak-kanak inilah tabiat dibentuk. Jika kehendak tidak ditundukkan dan dibuat takluk pada kehendak orang tua, akan menjadi tugas yang sulit untuk mempelajari pelajaran ini di tahun-tahun berikutnya. Sungguh perjuangan yang berat, konflik yang sangat berat, untuk menyerahkan kehendak yang belum pernah ditundukkan, untuk takluk pada tuntutan Tuhan! Orang tua yang mengabaikan pekerjaan penting ini di masa awal tersebut melakukan kesalahan besar, dan berdosa terhadap anak-anak mereka yang malang, dan berdosa terhadap Tuhan.” –Testimony Treasures, jilid 1, hal. 140.