Adakalanya, Lebih Dari Satu Teguk Diperlukan
27 Juli 2022
ADAKALANYA, LEBIH DARI SATU TEGUK DIPERLUKAN
“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” 1 Petrus 4:12, 13.
“Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahwa Dia memberi umat-Nya cawan pahit untuk diminum, untuk menyucikan dan membersihkan mereka. Ini adalah tegukkan yang pahit, dan mereka akan membuatnya menjadi lebih pahit lagi dengan menggerutu, mengeluh, dan mengomel. Tetapi barangsiapa yang menerimanya dengan cara demikian (menggerutu, mengeluh, dan mengomel), akan menerima tegukkan yang lainnya lagi, karena yang pertama belum memiliki efek yang dirancangkan pada hati mereka. Dan jika yang kedua pun belum bekerja, maka mereka harus menerima yang lainnya lagi, dan lagi, dan lagi, sampai terlihat khasiat yang dirancangkan, atau, jika tidak juga, maka mereka akan dibiarkan kotor, dan hatinya tidak dimurnikan. Saya melihat bahwa cawan pahit ini dapat dipermanis dengan kesabaran, ketekunan, dan doa, dan bahwa cawan itu akan memiliki efek yang dirancang pada hati barangsiapa yang mau menerimanya, dan Allah akan dihormati dan dimuliakan. Bukanlah hal yang kecil untuk menjadi orang Kristen dan dimiliki serta dikenan oleh Allah. Tuhan telah menunjukkan kepada saya beberapa orang yang mengakui kebenaran saat ini, yang hidupnya tidak sesuai dengan pengakuan mereka itu. Mereka memiliki standar kesalehan yang terlalu rendah, dan mereka jauh dari kekudusan Alkitab. Beberapa ada yang terlibat dalam percakapan yang sia-sia dan tidak pantas, dan yang lain memberi jalan pada sifat suka mengangkat diri. Kita tidak bisa berharap untuk memerintah bersama Kristus dalam kemuliaan nanti, sementara saat ini kita menyenangkan diri kita sendiri, hidup dan bertindak seperti dunia, menikmati kesenangannya, dan menikmati persekutuan dengan orang-orang yang duniawi.
“Kita harus menjadi bagian dari penderitaan Kristus sejak di bumi sekarang ini jika kita mau berbagi dalam kemuliaan-Nya di akhirat nanti. … Barangsiapa yang mau membuat perjanjian dengan Tuhan melalui pengorbanan sekarang akan segera dikumpulkan pulang untuk berbagi pahala yang besar dan memiliki kerajaan yang baru nanti untuk selama-lamanya.” –Early Writings, hal. 47.