Di Pihak Manakah Engkau?
DI PIHAK MANAKAH ENGKAU?
“Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: “Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.” Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.” 1 Raja-Raja 18:21.
“Bangun bangun! Singkirkan keangkuhan dirimu, dan tinggalkan keadaan tanpa komitmenmu. Waktu pengujianmu telah tiba, dan engkau harus mengambil posisimu, berpihak pada Kristus atau melawan Dia. Di pihak manakah engkau? Di pihak dunia, atau Kristus? Apakah engkau sedang menerima kebenaran dan bersiap untuk berbicara perkataan yang tepat pada waktunya untuk menarik perhatian orang yang sedang ceroboh dan acuh tak acuh? Tuhan menghendaki perubahan yang menentukan dalam sikapmu. Kebenaran yang engkau miliki adalah firman Tuhan yang hidup. Apa yang sedang engkau lakukan untuk memenuhi tuntutan Injil ini? Apakah hasrat tertinggimu adalah untuk mempelajari kehendak-Nya yang telah menyerahkan diri-Nya bagimu dalam penyangkalan diri dan pengorbanan, agar engkau dapat menjadi putra dan putri Allah? Apakah engkau sedang berusaha untuk membangkitkan jiwa-jiwa agar menaruh minat pada perkara-perkara kekal?
“Sekarang adalah waktumu untuk belajar bagaimana engkau dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan cerdas untuk keselamatan orang-orang yang nyaris binasa. Jangan berkompromi dengan kekuatan kegelapan. Pelajari tuntutan hukum Tuhan, dan patuhi itu dengan sepenuh hati. Kemudian hidupmu akan bersinar terang di tengah kegelapan rohani dunia.” -Letter 32, 5 Februari 1907, to the church members in and about Melbourne, Australia. –The Upward Look, hal. 50.
Pertanyaan-pertanyaan untuk direnungkan:
Di pihak manakah engkau? Di pihak dunia ini, atau pihak Kristus?
Apakah engkau sedang memenuhi tuntutan Injil?
Apakah hasrat tertinggimu adalah untuk mempelajari kehendak-Nya yang telah menyerahkan diri-Nya bagimu dalam penyangkalan diri dan pengorbanan, agar engkau dapat menjadi putra dan putri Allah?
Apakah engkau sedang berusaha untuk membangkitkan jiwa-jiwa agar menaruh minat pada perkara-perkara kekal?